Search This Blog

Powered by Blogger.

Saturday, June 5, 2010

LOURDES, DEVOSI MARIA

  Admin KITA Jokowi xyz       Saturday, June 5, 2010
Penampakan I Bunda Maria kepada Santa Bernadette 11 Pebruari 1858

Pagi-pagi 11 Pebruari François Soubirous sudah bangun. Ia segera bersiap-siap keluar rumah untuk mencari pekerjaan. Sebelum berangkat Louise, isterinya memberikan saran kepada siapa François bisa mencari pekerjaan. Selanjutnya Louise mengusulkan untuk menitipkan Bernadette pada tante Marie Bernarde atau mengirim Bernadette ke Bartres untuk memelihara domba. Sebagai bapa kepala keluarga, François merasa bersalah. Ia tidak mampu mencari pekerjaan untuk memberi makan anaknya sendiri, sehingga isterinya berpikir perlu mengurangi jumlah mulut yang harus disuapi. Hatinya sedih.

Sebagai tambahan penghasilan Louise Soubirous bekerja sebagai babu mencuci pakaian. Hari itu ia pergi ke rumah langganannya Madame Millet untuk mengambil cucian. Tetapi Madame Millet menyuruhnya pulang karena ia akan keluar kota beberapa hari sehingga tidak ada cucian. berarti minggu itu Louise kekurangan uang untuk membeli makanan bagi keluarganya. Louise Soubirous pulang kembali dengan tangan kosong, hatinya kecewa. Hatinya sedih.

Tidak lama setelah Louise kembali ke rumah, François pulang mengeluh kecapaian tanpa hasil. Pulang dengan tangan kosong tidak berhasil mendapat pekerjaan. Karena merasa tubuhnya sakit, ia segera pergi tidur untuk beristirahat.

Tidak lama anak-anaknya pulang membawa kayu bakar. Sore hari itu Louise sibuk mengurus anaknya, mencuci rambut Jean-Marie. Jean-Marie tidak tahan untuk tidak membuka rahasia bahwa Bernadette mengaku melihat wanita muda cantik, berpakaian putih dengan ikat pinggang biru, kaki telanjang dihiasi mawar kuning emas di tiap kakinya. Bernadette marah terhadap adiknya karena tidak menepati janji. Louise bertambah pusing mendengar cerita tidak masuk akal dan dua anak bertengkar. Setelah beberapa hari mengalami pusing kepala menjalani hidup yang berat, hari itu ia harus mendengarkan cerita tidak masuk akal. Dalam hati Louise mengeluh, apakah derita yang dia alami masih belum cukup. Ia tidak percaya mulut Bernadette, dan menyesal mengijinkan Bernadette ikut pergi mencari kayu bakar dan kini pulang membawa cerita omong kosong. Bernadette kena maki. Tetapi Bernadette bertahan, bahwa ia melihat wanita muda cantik.

Karena ribut-ribut François terbangun. Ketika mendengar apa yang terjadi, ia pun ikut marah terhadap Bernadette. François memberi nasehat panjang lebar, menyuruh Bernadette melupakan fantasinya dan tidak pergi lagi ke Massabiele. kalau tidak Bernadette akan menjadi pendusta seperti orang-orang Gypsy. Sambil mengatupkan kedua tangan pada dadanya Bernadette berkata : "O, Papa, aku betul-betul melihat wanita itu".

Malam hari itu Bernadette merasa terharu tidak bisa tidur. Louise menghibur Bernadette dengan nasehat, bahwa Bernadette memasuki usia remaja, masa dimana kadang-kadang seorang gadis melihat sesuatu yang tidak ada. "Seperti wanita lain beberapa tahun lagi, kamu akan bertemu seorang laki-laki, menjadi ibu dari anak-anak sendiri. Semuanya akan lewat dengan cepat dan apa yang kamu lihat siang tadi akan terlupakan". Dalam hati Louise bersyukur bisa menghibur Bernadette.

Setiap tahun jutaan peziarah membanjiri Lourdes, di kaki pegunungan Pyrenia, Perancis Selatan, perbatasan dengan Spanyol. Lourdes terkenal di seluruh dunia, tidak terbatas pada pemeluk agama Katolik. Setiap tour operator memasukkan Lourdes dalam programanya. Banyak turis non Katolik menjadikan lourdes sebagai obyek turis dan devosi Maria sebagai atraksi tersendiri. Emile Zola pengarang Perancis yang hidup pada masa Bernadette berpendapat, ziarah lourdes hanya sekedar mode, kalau nanti ditemukan tempat lain penampakan Maria, Lourdes akan sepi kembali. Kini, 150 tahun setelah Bernadette pertama kali melihat penampakan Maria, Lourdes tetap mendapat tempat khusus di hati pemeluk agama Katolik seluruh dunia.

Akhir Juni 1940 Franz Werfel, seorang pengarang Yahudi (agama Yahudi tidak mengakui kelahiran Yesus, yang dilahirkan oleh Perawan Maria sebagai Allah) secara kebetulan singgah di Lourdes dalam perjalanan pengungsian dari kejaran Nazi. Pada saat terjepit ia berkaul akan "menyanyikan" DAS LIED VON BERNADETTE - THE SONG OF BERNADETTE" bila lolos dari kejaran Nazi. Novel yang terdiri 5 Chapter dan masing-masing chapter terdiri dari 10 bagian cerita (identik dengan Rosario) berjudul "Das Lied von Bernadette" selesai dibuat tahun 1941, setelah dia selamat sampai ke Amerika. Kisah Bernadette menjadi karya sastra terkenal, diterjemahkan ke berbagai bahasa. Novel ini diangkat menjadi inspirasi movie film tahun 1942, dengan judul "The Song of Bernadette", dalam wujud asli film Hitam Putih. Film ini mendapat Piala Oscar di tahun 1943. DVD asli film "The Song of Bernadette" dalam gambar hitam putih ini sudah tidak beredar di Lourdes sendiri, hanya diputar di gedung Theater Lourdes. Rombongan Ziarah Lourdes KKI Nederland 2010 dapat menyaksikannya selama perjalanan menuju Lourdes, sungguh nuansa yang sangat berbeda dengan film berwarna yang dijual di toko-toko sepanjang jalan di Lourdes.

Tahun 1998 Ruth Harris, peneliti sejarah (bukan penganut agama Katolik) dari Oxford University menyelesaikan karya tulis "LOURDES - BODY AND SPIRIT IN THE SECULAR AGE" ( LOURDES : GESCHIEDENIS VAN EEN RELIGIEUS FENOMEEN ). Pada awalnya Ruth Harris bertanya-tanya, bagaimana mungkin ketika Perancis memasuki masa modern akhir abad 19 dengan perkembangan ilmu pengetahuan, justru penyembuhan Lourdes mengalami masa emas. Kini, ilmu pengetahuan bertambah maju, Lourdes tidak tenggelam.

Devosi Maria mendarah daging pada penduduk sekitar pegunungan Pyrenea. Sejak abad 10 daerah sekitar Lourdes menjadi lintasan peziarah ke Rocamadour, Santiago Compostela dan Montserrat. Sepanjang 25 km di sekitar Pau terdapat sekitar 40 tempat-tempat kudus Maria. Sejak berabad-abad yang lalu umat paroki-paroki setempat berziarah pada hari-hari tertentu. Berjalan kaki atau berjalan dengan lutut mereka mendatangi kapel-kapel untuk berdoa dan memohon karunia di hadapan patung-patung antik Bunda Maria, sebagai symbol bunda Maria pernah hadir di tempat-tempat itu. Dua diantara tempat-tempat ini adalah Bétharram dan Garaison.

Bétharram, 20 km barat daya Lourdes. Pada abad ke-10 beberapa gembala, dibawah terang lampu jaga mereka, mengaku melihat Perawan Kudus yang duduk memangku Anaknya. Kemudian dibangunlah sebuah tempat doa dan muncullah devosi kepada Maria. Karena setiap sore kapel itu selalu bersinarkan cahaya, maka kapel tersebut diberi nama Kapel Notre-Dame de l'Etoile (Kapel Bunda Bintang Terang).
Suatu hari, di abad 15 seorang gadis terjatuh di sungai Gave dan terbawa arus air. Orang-orang lalu mempercayakan anak tersebut kepada Maria. Perawan Maria kemudian menampakkan diri dengan pertolongannya dengan memberikan sebuah ranting pohon. Dengan memegang ranting itu, si gadis tersebut dapat mencapai pinggir sungai dan selamat. Tempat ziarah tersebut kemudian mengambil nama Bétharram (ranting yang indah). Banyak peziarah datang dan sering terjadi mukjizat sebagaimana juga terjadi di Lourdes. sejak 1835 tempat ini di layani oleh biarawan dari Bétharram. Pendirinya adalah St.Michael Garicoits 1797-1863, di canonisasi 1947. Ia dimakamkan di tempat tersebut, tubuhnya masih utuh dalam peti kaca sampai sekarang.

Garaison (dekat Lannemezan, Hautes Pyrenée). kiranya ada penampakan sekitar tahun 1520 kepada Angléze de Sagazan. Di tempat tersebut ada sebuah patung dari kayu yang dikenal dengan nama "Poeme de la Vierge" (Puisi Perawan Maria); sebuah patung yang dikenal dengan nama Notre-Dame de Pitié (Ibu berbelas Kasih). Angléze, gadis gembala usia 12 tahun, bercerita bagaimana di dekat sumber mata air, Maria menampakkkan diri, memberi pesan supaya di tempat itu didirikan Salib dan sebuah Kapel. Garaison menjadi tempat ziarah dan Angléze kemudian memasuki Biara sampai meninggal 31 Desember 1582. Kisah ini menunjukkan persamaan dengan kisah Bernadette. Sepereti halnya Bernadette, Angléze adalah orang paling miskin di antara orang miskin. Angléze satu-satunya yang bisa melihat Maria berpakaian jubah putih, sementara orang lain bisa mendengar suara maria. Bernadette satu-satunya yang bisa melihat dan mendengar suara Maria. Jauh sebelum masa Bernadette, Lourdes dan sekitarnya merupakan tempat kudus.

"Lourdes, 150 Tahun setelah Penampakan"

8 Desember 2007, Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda, menjadi awal dari Perayaan Jubileum 150 Tahun Penampakan Maria di Lourdes yang berlangsung sampai 8 Desember 2008. Berikut ini kutipan dari Lourdes Magazine yang diharapkan bisa mengisi makna dari penampakan Maria kepada Bernadette Soubirous di Lourdes.

Alexis Lacadé, seorang notaris yang menjabat Walikota Lourdes taat pada perintah Gubernur, mengeluarkan dekrit tanggal 8 Juni 1858 melarang semua orang mengunjungi Gua (La Grotto). Kaizar Napoleon III dan Permaisuri Eugénie berada di Biarriz bulan September 1858. Permaisuri menyadari situasi di Lourdes waktu itu, dan anaknya sembuh dari demam berbahaya Dipteri karena Air Lourdes, yang dibawakan oleh seorang perempuan pejabat kenalannya. Kaisar menanyakan keterangan kepada Uskup Agung dari Auch yang membawahi Metropolitan Tarbes dan desa Lourdes. setelah itu kaisar melalui menteri Rouland mengeluarkan pemberitahuan bahwa ia mengingini supaya jalan masuk ke "La Grotto" (gua) dibuka dan juga orang bebas menggunakan air dari mata air di situ. Tanggal 2 Oktober dekrit yang menutup jalan masuk ke Grotto dicabut.

Sikap Bernadette. SETIA pada permintaan Maria untuk bertemu secara teratur di Grotto walaupun diancam. BERTAHAN menghadapi kontradiksi dan intimidasi dari pejabat, bertahan dalam menjalani penderitaan dan menghadapi maut. KERASNYA KEINGINAN dalam mencari tahu jati diri wanita yang menampakkkan diri kepadanya. Berulang kali Bernadette bertanya "siapa namamu ?" sampai keluar jawaban "Aku yang Dikandung Tanpa Noda". KETERBUKAAN dalam sikap, tatapan mata dan cara berbicara, semuanya tidak dibuat-buat. KEMURNIAN dari pernyataannya, pesan Maria tidak pernah dilebih-lebihkan: "PERGI dan CERITAKAN" Apapun akibatnya, Bernadette mengatakan apa yang dia lihat dan dengar.

Bernadette menderita asma sejak kecil. Dengan taat dia menggali tanah sampai keluar air, minum dan membasuh tangan dan wajahnya dengan air itu. Sejak itu mata air tidak pernah kering, airnya menyembuhkan begitu banyak orang. Namun Bernadette sendiri tidak sembuh dari penyakitnya. Dalam usia muda, 35 tahun Bernadette wafat, menurut keterangan dokter karena komplikasi dan infeksi tahap kedua Kanker TBC tulang dan paru-paru, tetapi setelah wafat, bekas-bekas penyakitnya tidak ditemukan lagi. Jazadnya dikubur dibelakang Biara St.Gildard-Nevers, dan digali 50 tahun kemudian, serta ditemukan tubuh Bernadette yang masih utuh. Tubuh utuh Bernadette sampai sekarang disemayamkan di dalam Peti Kaca di dalam Kapel St. Gildard di kota Nevers.

Dalam kurun waktu 150 tahun Medical Bureau Lourdes mencatat sekitar 7000 pernyataan sembuh, 67 diantaranya diakui gereja sebagai mukjizat. "Setiap penyembuhan mengandung nilai tersendiri. Banyak diantaranya tidak menjadi bahan perhatian: itulah yang terbaik. Yang paling utama jumlahnya sangat banyak. Penyembuhan yang diakui sebagai mukjizat hanyalah contoh, mewakili prototype dari semua yang tidak atau belum diakui. Keterangan Theologis menyebutnya, sebagai tanda supaya kita memperdalam iman kepercayaan." Demikianlah kutipan ucapan Dr.Patrick Theiller, dokter tetap dari Medical Bureau Lourdes.

Dari 67 orang yang diakui mengalami mukjizat penyembuhan, 80% adalah wanita. Usia paling muda 2 tahun dan 3 tahun 10 bulan. Usia tertua adalah 64 tahun. 55 orang Perancis, 6 orang Italia, 3 orang Belgia, 1 orang Jerman, 1 orang Austria dan 1 orang Swiss. Mereka menderita penyakit apa? kebanyakan TBC (penyakit umum sampai paro pertama abad 20), kemudian ada penyakit yang jarang terjadi, ada 4 kasus multiple sclerosis di paro kedua abad 20. Metode penyembuhan: 6 orang sembuh walaupun mereka tidak pernah ke Lourdes. 49 orang sembuh karena pemakaian air Lourdes dengan cara dibasuh (8), diminum (2), mandi (39). Ada juga yang sembuh ketika pemberkatan Ekaristi (8), setelah menyambut komuni (3), setelah berdoa sendirian (3), menerima Sakramen Orang sakit (3). 6 Kasus sulit disebutkan apa metodenya, mereka sembuh pada akhir atau setelah pulang ziarah ke Lourdes. selama di Lourdes mereka menjalani berbagai upacara.

Victorio Micheli, pemburu gunung Alpen penderita kanker terminal. Siapa yang menduga bahwa pendorong brancard Victorio Micheli adalah mukjizat ke - 63 ? Dia pergi sendirian ke Lourdes berulang kali melayani orang sakit dengan rendah diri. Tahun 1962 pemburu muda gunung Alpen itu masuk rumah sakit Verona Italia. Pinggulnya terasa sangat sakit. Diagnosa menyatakan bahwa ia menderita tumor kanker sarcoma. Ketika tiba di Lourdes 1963, waktu itu usia 23 tahun, dia sukar mengekspressikan dirinya. Selama ziarah tidak ada yang istimewa, kecuali mandi dengan air Lourdes. Kembali ke Verona dia masuk rumah sakit lagi. Test radiografis setelah itu salah interprestasi. Baru 6 bulan kemudian kondisi kesehatan Victorio yang begitu baik diperiksa lagi. Test berikutnya menunjukkan tulangnya terbentuk baru dan terus berlangsung selama 5 bulan. Rasa sakitnya hilang dan kemampuan berjalan kembali lagi. Victorio sembuh, mukjizat ke - 63.

Ginnette Nouvel, di ambang usia 26 tahun (1953) masa depannnya berubah dramatis. Dia menunjukkkan gejala mengkhawatirkan dari penyakit yang jarang terjadi : hepatic vein thrombosis (atau penyakit Budd-Chiari). Walaupun menderita penyakit yang tak tersembuhkan dia meninggalkan rumah sakit pulang ke rumah. Agustus 1954, dia telah memutuskan ziarah ke Lourdes. Tanggal 20 September dia tiba di Lourdes. Sakitnya terasa bertambah dan kadang-kadang berkurang, namun semua upacara diikutinya. Penampilannya sebagai orang sakit tidak berubah, tetapi sejak itu kebutuhannya akan pertolongan medis berhenti. Perlahan-lahan kehidupannya kembali normal. 3 bulan setelah ziarah, dia mengalami kesembuhan total. Kasusnya diakui 31 Mei 1963. Berulang kali sampai tahun 1969 Ginette kembali ke Lourdes. Tetapi awal 1970 penyakitnya kambuh. Apakah ini gejala "Relapse" setelah 16 tahun ?? Juni tahun itu dia meninggal karena "Intestinal Perforation" disebabkan oleh kesalahan medis. International Medical Comittee mencatat penyebab kematiannya, dan disatu pihak kemungkinan "Relapse"(kambuh) secara evolusioner. Di sisi lain telah menunjukkan periode panjang dari "remisi sempurna", di mana Ginette menikmati kehidupan normal, sebagai mukjizat ke - 60.

Jean-Piere Belly kena penyakit kelumpuhan pusat syaraf tahun 1972 ketika berusia 36 tahun. gejalanya begitu progresif dengan diagnosis "Multiple Sceloris". 1984 dia harus berjalan dengan tongkat, kemudian dia harus berhenti kerja sama sekali. Sejak 1985 dia membutuhkan kursi roda. Sejak April 1986 dia tidak mampu lagi berdiri dan akhirnya dia hanya dapat berbaring.

Oktober 1987 dia ziarah ke lourdes. Pada hari jumát 9 Oktober 1987 dengan cara yang penuh misteri ia sembuh spontan, syarafnya kembali normal. Sehari sebelumnya, 8 Oktober 1987 ia menerima sakramen penyembuhan di kamar sakitnya. Siang hari 9 Oktober 1987 ia mengikuti perayaan Misa Kudus di "Rozenkransplein" bersama rombongan peziarah Perancis. Sesudah itu Belly merasakan kekuatan dari dalam yang membebaskan dan kedamaian mendalam yang dia tidak pernah alami sebelumnya. Pada hari yang sama Jumát itu,ketika berbaring di kamar sakitnya dia merasakan kedinginan yang luar biasa dan menyakitkan. Anehnya perasaan ini membawa dia ke alam kehangatan yang luar biasa. Tiba-tiba dia terdorong untuk duduk di samping tempat tidurnya dan terkejut, karena dia bisa menggerakkan tangannya dan indera perasa pada kulitnya, hidup kembali. Ia bisa merasakan sentuhan pada kulitnya. Malam itu dia tidur nyenyak, tiba-tiba dia terbangun dan keheranan karena mampu berjalan pertama kalinya.

Hari berikutnya mereka pulang, Belly tidak ingin kelihatan berbeda dengan peserta lain, maka dia meninggalkan Lourdes tetap memakai kursi roda. Sesampai di statiun kereta api dia memutuskan untuk memasuki gerbong kereta api sendiri tanpa bantuan dan duduk normal selama perjalanan pulang. 12 jam kemudian penyembuhan menyeluruh dan stabil. Tahun berikutnya 6 Oktober 1988 dia melapor pada Medical Bureau Lourdes. sejak itu setiap tahun dia dipanggil kontrol oleh dokter di Lourdes. Lima tahun kemudian tanggal 17 Juni 1992, konsultasi pertama dilakukan atas permintaan International Medical Comittee Lourdes. Konsultasi tingkat kedua ini menyimpulkan bahwa penyembuhan tersebut tidak biasa dan tidak dapat dijelaskan secara medis. Nopember 1992 komite ini memutuskan untuk menunggu selama jangka waktu dua tahun sambil mengamati dan membandingkan kasus Belly dengan kriteria penyembuhan yang definitif. Konsultasi baru dilakukan September 1994 dengan keputusan perkembangan penyembuhan harus diikuti lebih lanjut. Nopember 1997, 10 tahun sesudah penyembuhan, komite meminta advis dokter-dokter ahli yang dipanggil untuk meneliti kasus Belly. 14 Nopember 1998, 11 tahun kemudian, para ahli memberikan kesimpulan berikut :

"Dengan memperhitungkan faktor kemungkinan yang sangat marginal bisa terjadi bahwa Belly penderita infeksi organik dari jenis Multiple Sceloris dalam tahap sangat lanjut, mengalami penyembuhan seketika selama ziarah ke Lourdes. Ini merupakan fakta yang tidak biasa dan tidak dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan. Ilmu Kedokteran tidak dapat menerangkan lebih lanjut dan terserah kepada pejabat gereja untuk melakukan penelitian dimensi lain dari penyembuhan ini"

4 Januari 1999, 12 tahun sesudah penyembuhan Mgr. Claude Dagens dari keuskupan tempat tinggal Jeane-Pierre Belly memberikan pernyataan berikut :
"Atas nama Gereja, kami mengakui secara terbuka akan karakter otentik dari penyembuhan yang dialami oleh Jeane-Pierre Belly terjadi di lourdes hari Jum'at 9 Oktober 1987. Penyembuhan seketika dan menyeluruh ini adalah anugerah dari Tuhan untuk orang ini dan merupakan pertanda efektif dari Kristus Juru Selamat melalui Bunda Maria dari Lourdes".

Pengakuaan resmi ini diumumkan dalam dua perayaan ekaristi: pada Perayaan Bunda Maria dari Lourdes kamis 11 Pebruari 1999 di Basilika Pius X Lourdes pada misa jam 10.30 pagi dan di gereja paroki di Angouele, tempat tinggal Belly pada misa jam 8.30 pagi.


Lembaga Medis "THE MEDICAL BUREAU OF THE SANCTUARY OF OUR LADY OF LOURDES"

Adalah sebuah lembaga medis dengan tujuan tidak untuk merawat orang sakit, tetapi bertujuan utama untuk menyakinkan sifat orisinil dan otentik dari pernyataan pasien bahwa penyakitnya sembuh berkat anugerah Lourdes. Sejak peristiwa penampakan tahun 1858 peranan dokter sangat penting. Pada masa itu dokter Dozous, mendekati dan memeriksa Bernadette, pada saat ia mengalami penampakan Maria.

Ia melibatkan diri sejak orang-orang pertama menerima anugerah penyembuhan, antara lain : Chatherine Latapie usia 38 tahun, menderita " ulnar paralysis due to traumatic elongation of bracial plexus " selama 18 bulan. Louise Bouriette usia 54 tahun, luka mata kanan selama 20 tahun dan buta selama 2 tahun. Justin Bouhort usia 2 tahun, menderita post-infeksi kronis akibat kekurangan gizi sehingga perkembangan motorik otot terhambat.

Sepanjang tahun 1858 dokter Dozous mencatat lebih dari 100 kasus penyembuhan. Untuk menyakinkan kebenaran dan disiplin yang ketat sejak 1859 profesor Vergez, Kepala fakultas Kedokteran Montpellier mengusulkan prosedur penelitian kasus penyembuhan. Dokter penggantinya mulai mendirikan " medical bureau " dengan struktur permanen dan formal. Langkah pertama adalah penetapan kriteria penyembuhan sebagai berikut :

1. Fakta dari penyakit memang nyata dan diagnosa terhadap penyakit dilakukan secara benar.
2. Kondisi penyakit menunjukkan sifat permanen atau terminal dalam jangka waktu pendek.
3. Penyembuhan terjadi seketika, tanpa melewati proses tahapan, penyembuhan total dan tetap.
4. Penyembuhan yang terjadi bukan hasil dari perawatan yang diterapkan oleh dokter yang menangani pasien.

Pasien yang menyatakan mengalami penyembuhan di Lourdes ketika melakukan ziarah didampingi oleh dokter yang merawatnya menghadap Medical Bureau of Lourdes. Para dokter yang tergabung dalam Medical Bureau ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan meneliti berkas-berkas medis. Pada pemeriksaan pertama Medical Bureau tidak mengambil suatu kesimpulan. Pasien akan diminta datang kembali untuk pemeriksaan lanjutan sesudah setahun atau beberapa tahun kemudian. Akhirnya setelah pemeriksaan dilakukan beberapa kali dengan memuaskan, berkas penyembuhan dikirim ke International Medical Committee atas persetujuan 3/4 dari anggota Medical Bureau of Lourdes. Komite medis international ini melakukan pemeriksaan tahan kedua.

Pemeriksaaan dua tahap mulai dilakukan 1947. Mula-mula dilakukan oleh Lourdes National Medical Commitee. Tahun 1954 komite ini menjadi " The Lourdes International Medical Commitee (CMIL) ". Komite ini terdiri dari 30 spesiali, ahli bedah, profesor atau Kepala Departemen dari berbagai negara. Komite internasional ini menjalankan peran konsultatif dan akan mengikuti dan meneliti perkembangan pasien selama beberapa tahun sebelum tercapai suatu kesimpulan. Bila CMIL mengajukan opini positif, berkas medis diteruskan kepada pejabat gereja. Sejak 1947 Komite telah meneliti 1300 kasus pernyataan sembuh. 29 kasus diteruskan kepada pejabat Gereja, 19 kasus dinyatakan sebagai mukjizat oleh Gereja. Sebelum tahun 1947 Gereja telah mengakui 46 kasus mukjizat.

Pada tingkat akhir CMIL mengirimkan hasil kesimpulan dan berkas medis penyembuhan kepada Uskup di tempat pasien berdomisili. Kasus ini sudah mendapatkan pengakuan istimewa oleh ahli ilmu pengetahuan dan diakui secara medis sebagai hal yang tidak dapat dijelaskan. Bila Gereja memberikan opini positif, Uskup yang bersangkutan mengeluarkan pemberitahuan mengenai mukjizat penyembuhan. Uskup mengeluarkan pernyataan bahwa gereja melihat penyembuhan sebagai tanda dari Tuhan.

Untuk mencapai tahap ini Uskup memanggil Diocesan Canonical Commision yang terdiri dari para imam, ahli canon, ahli teologi. Komisi ini berjalan sesuai dengan petunjuk yang disusun pada tahun 1734 oleh seorang kardinal yang kemudian menjadi Paus Benedict XIV. Diocesan Canonical Commision inilah yang memberikan rekomendasi kepada Uskup, apakah kasus yang diteliti memang benar merupakan mukjizat.

Disadur dari Buku "Ziarah Lourdes 9 Mei - 15 mei 2010 Keluarga Katolik Indonesia Stichting Ziarah Lourdes KKI Nederland"
Ditulis kembali oleh :

Anton Dwi
Amsterdam, Mei 18 Mei 2010
logoblog

Thanks for reading LOURDES, DEVOSI MARIA

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Orang - Orang Kudus

Orang-Orang Kudus (Santa-Santo)   Apakah Alkitabiah meminta para Kudus berdoa untuk kita? Katolik Menjawab "ya" karena kita mer...