Search This Blog

Powered by Blogger.

Saturday, June 5, 2010

Kehidupan, Kematian dan Kehidupan setelah Kematian

  Admin KITA Jokowi xyz       Saturday, June 5, 2010
..: Sebuah Kesaksian :..

Hari ini sehabis membantu teman-teman mengecat sebuah kamar yang telah ditinggalkan pemiliknya, aku diajak seorang Ibu dan Bapak pemilik rumah itu untuk membesuk anaknya yang masih dirawat di rumah perawatan. Ibu itu kupanggil Tante Ani dan Bapak itu kupanggil Oom Jimmy, mereka bukan keluarga kandungku, hanya kenal melalui komunitas doa di Gereja Katolik Indonesia yang ada di Amsterdam. Itupun aku sudah lama tidak ke Gereja itu semenjak 4 tahun yang lalu.

Di dalam mobil mereka, aku duduk di depan samping Bapak itu yang menyetir mobil, dan ibu itu duduk di belakangku. Tiba-tiba tanpa kusadari, ada sebuah pembicaraan yang menggerakkan hatiku bercerita kepada mereka, yang baru saja kehilangan anaknya terkasih, meninggal di dalam kecelakaan jalan raya, belum ada 100 hari ini. Inilah awal pembicaraan yang tanpa kusadari, dan tanpa kurencanakan kuulangi kembali saat kita sudah bertemu dengan Fuego...di rumah Revalidasi Centrum Overtoom. Sebelum aku pulang, kukatakan kepada mereka, kalo sebenarnya aku tidak mengerti, tadi berbicara tidak kusadari itu berasal dari siapa, seperti ada yang menggerakan hatiku untuk berbicara kepada mereka, yang masih bersedih.

Awal cerita, saat kami di dalam perjalanan, ada sentilan pembicaraan entah mulainya darimana, aku bercerita tentang Kehidupan. Kematian dan Kehidupan setelah Kematian.. menyinggung tentang Ibu itu yang masih sedih ditinggal anaknya.. : Pascal. Beginilah kira-kira awal pembicaraan.

Tante Ani, pas saya berangkat ke Belanda saya berpesan kepada Ibu saya.. saya merantau ke belanda yang penuh ketidak-jelasan nasib saya. jika saya meninggal disana, saya tidak tahu apakah jazad saya akan dapat dikirim pulang ke rumah, jadi anggap saja, saya hilang dari keluarga. Kita hanya dapat berserah diri kepada Tuhan terhadap ketidak-jelasan kehidupan saya ini. Dan harus diingat bahwa saya lahir melalui rahim Ibu, itu adalah titipan Tuhan kepada keluarga saya, yang artinya jika Tuhan menghendaki saya harus pulang kepadaNya, yach Ibu dan Bapak sebagai manusia yang ingin tetap memiliki saya sebagai anak, tidak dapat menahan kehendak Tuhan. Tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain, saya masih ada di Belanda sampai sekarang, dan bisa kontak dengan keluarga sampai sekarang.

Itulah awal yang saya ingin ceritakan kepada Tante Ani, dan Oom Jimmy di mobil mereka. Saya menyambung, demikian juga saya memberitahukan kepada mereka bahwa kepergian Pascal, itu adalah sudah kehendak Tuhan agar dia segera pulang, karena Pascal itu tidak lain adalah titipan Tuhan untuk keluarga Oom Jimmy.. yang kebetulan dilahirkan oleh Tante Ani. Jika kita menghendaki dia untuk tetap hidup, tetapi Tuhan menghendaki dia untuk Hidup di alam surgawi, maka kita sebagai manusia tidak dapat menahan Kuasa Tuhan. Pembicaraan kemudian berlanjut setelah bertemu dengan Fuego di rumah Revalidasi itu, setelah Fuego menghabiskan oleh-oleh makanan yang dibuat oleh teman keluarga itu, yakni keluarga Om Joni dan Kim isterinya. Ada beberapa teman yang lewat dan menyapa kami, tetapi teman Fuego yang khusus datang menjenguk hari itu tidak ada, tetapi dia didatangi Pastur Bolsius, tetapi saya tidak bertemu Pastur itu, karena kami terlambat datang. Dan saya mendengar kabar baik, bahwa Fuego tanggal 18 Januari sudah diperbolehkan dirawat di rumah sendiri, tetapi harus tetap berlatih sport ringan untuk mengembalikan kekuatan ototnya dan juga Fisioterapi.

Saya mengulang pembicaraan yang di mobil dengan tambahan penguatan iman sana sini untuk Tante Ani, Oom Jimmy dan Fuego. Setelah mengulang cerita di mobil, sambungan dari cerita itu, saya mulai dari : Seharusnya Tante Ani, Oom Jimmy dan Fuego sudah dapat mengakhiri masa bersedih, ya sedih itu wajar, karena Pascal sudah hidup bersama selama 30 tahun, masih muda tiba-tiba hilang. Tetapi penekanan saya pada Hidup sesudah kematian yang dialami Pascal, saya meminta mereka untuk dapat membayangkan. Saya bilang sesungguhnya orang yang hidupnya melayani Tuhan, sebelum dia pergi tiba-tiba, keluarga yang dititipi oleh Tuhan itu akan diberi tanda-tanda, sebelum yang bersangkutan diambil Rohnya. Kemudian saya bercerita, kalau saya menulis di Facebook tentang Jika saya mati, saat itu seperti ada sinar entah berupa tangan atau tubuh bersinar yang menjamah saya dan mengangkat saya terbang, saya katakan kepada mereka itulah saat pengambilan Roh yang dipisahkan oleh Jazad. Yang saya bertanya kepada sinar terang itu : Apakah aku Bertemu Engkau Tuhan? Tante Ani bercerita bahwa malam sebelum kejadian, saat mereka makan malam bersama, Pascal seperti mengeluarkan sinar terang di wajahnya. Kemudian saya menjawab, saat itu saya percaya sinar terang itu keluar, karena ada yang menjamah dia sehingga dia dapat mengeluarkan sinar, entah datangnya dari Malaikat atau Tuhan sendiri yang sudah mendampingi dia sebelum meninggal, agar tanda-tanda kehadiran Tuhan untuk menjemput Pascal dapat dikenang dan diingat kembali saat kesedihan sudah berganti normal.

Saya pesankan kepada mereka, saya sebut nama mereka satu persatu, Tante Ani, Oom Jimmy dan Fuego, bagaimanakah saya ini bisa berbicara seperti ini, wong sebelumnya saya tidak kenal Fuego, tetapi saya seperti digerakkan oleh Roh yang ada di dalam hati saya untuk berbicara. Saya bertanya apakah ada orang lain yang menasehati bahwa : Pascal sudah berada di dalam kerajaan Surga? Tante Ani menjawab, iya ada satu orang katolik orang belanda, dia menulis sebuah surat bahwa dia seperti mendapat firasat bahwa Pascal diambil Rohnya oleh Tuhan atau dibebaskan, sebelum kecelakaan. Saya berkata, itu benar, karena saya juga percaya bahwa belum tentu Pascal itu meninggal karena kecelakaan. Sebaiknya kita tidak mempercayai mata kita sebagai manusia yang sangat terbatas, karena Tuhan itu Maha Kuasa. Terus saya mengatakan, Tante Ani harus percaya bahwa Tuhan dapat menyampaikan pesan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan melalui teman atau orang lain secara tidak langsung. Karena sangat langka, orang dapat mendengar penghiburan Tuhan secara langsung. Jadi sebaiknya Tante Ani, Oom Jimmy dan Fuego sudah waktunya tersenyum, karena dari banyak tanda-tanda sebelum dan sesudah serta banyak cerita yang kita harus percaya bahwa itu tidak sekedar suara manusia biasa, seperti saya malam ini, bahwa sayapun barangkali memang benar digerakkan oleh Roh Kudus Tuhan, untuk menghibur keluarga terkasih ini. Kita harus yakin bahwa Pascal memang dijemput dan dibebaskan oleh Tuhan sebelum kecelakaan terjadi. Dan kita yakini sekarang dia sudah di alam Surga.

Kemudian saya menjelaskan kepada Tante Ani, tentang yang pernah saya baca tentang Taman Firdaus yang saya percaya itu adalah tempat manusia setelah meninggal, yang merupakan bagian dari alam Surga. Penjelasan Taman Surga yang bernama Taman Firdaus ini, saya dapatkan dari membaca buku-buku saat saya mengikuti pendalaman iman, disitu dijelaskan bahwa ditengah-tengah Taman itu ada Pohon Kehidupan, yang berbuah Buah Kehidupan, jikalau dahulu jaman Adam dan Hawa Buah itu adalah buah terlarang, kemudian dimakan Adam atas bujukan Hawa yang dibisiki oleh Syetan yang menjelma menjadi Ular, kemudian terjadilah dosa asal... maka setelah umat yang melayani Tuhan meninggal dia diperbolehkan lagi untuk kembali ke taman Surga ini, menikmati buah itu yang sudah tidak menjadi buah terlarang, karena Anak Manusia terlahir wafat dan bangkit pada hari ketiga sudah membebaskan dosa asal itu. Pohon Kehidupan itu terdapat mata air yang mengeluarkan sungai, sehingga orang-orang itu boleh meminumnya sepuasnya, barang siapa memakan buah kehidupan dan minum air dari mata air kehidupan maka dia akan mengalami kehidupan kekal karena Pohon Kehidupan dan Mata Air kehidupan itu tak lain dan tak bukan perwujudan dari Perjamuan Suci darah dan tubuh Anak Manusia yang telah menebus Dosa Asal itu sendiri. Itulah kehidupan setelah kematian kita. Pesan saya kepada Tante Ani, Oom Jimmy dan Fuego, agar mulai untuk tersenyum, akhirnya mereka tersenyum.. saya katakan bahwa Pascal sudah mendahului kita untuk berkumpul dengan orang-orang yang dikasihi oleh Tuhan menikmati Pohon Kehidupan dan Mata Air Kehidupan.

Saya berpesan kepada mereka, jika satu dari mereka bertiga nanti menyusul dipanggil Tuhan kembali, entah Tante Ani dahulu, entah Oom Jimmy dahulu entah Fuego dahulu.. harus diingat untuk Fuego, bahwa Mama ini juga titipan Tuhan untuk menjadi Ibu Fuego, jika harus meninggal, setelah masa sedih dan tangis selesai, harus segera berganti dengan senyum... dan bersyukur bahwa Mama sudah berkumpul dengan Pascal di Taman Firdaus. Demikian seterusnya sampai kalian berkumpul kembali berempat sama-sama dengan Pascal di Taman Surga.

Saya kembali berkata bahwa kematian itu adalah awal sebuah kehidupan baru. Kematian adalah terbebasnya kita dari ketidak-jelasan hidup di dunia, apakah kita di masa berikutnya di dunia ini menjadi lebih baik kehidupan kita dengan perbuatan-perbuatan baik? ataukah kita justru dipenuhi oleh kehidupan dosa? Jikalau seseorang mati seperti Pascal, yang sebelumnya mengikuti retreat dan pendalaman iman secara khusus (dalam rangka hati dia sudah dibersihkan), berarti memang Tuhan sudah menyiapkan dia untuk masuk ke dalam kerajaan Surga. Akhirnya hal ini membuat Tante Ani tersenyum. Seperti yang saya sampaikan kepada Ibu saya, saat beliau mau menangis karena saya berpamitan dengan berkata anggap saja saya hilang atau mati, karena berangkat penuh ketidak-jelasan, bagaimana jika saya mati di negeri Belanda, saya berpesan kepada beliau, janganlah menangis mom! akhirnya dia tidak jadi menangis.. karena saya tambahkan, kita ini hanya hamba Tuhan, terjadilah apa yang menjadi kehendakNya saja. Hanya berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan terhadap jiwa dan raga yang hanya titipan Tuhan ini, jangan menjadikan kita menangis, saat berpisah harus tiba. Amien.

Anton Dwi
Amsterdam, Kamis, 26 November 2009

untuk 100 hari nanti, meninggalnya Pascal Dias yang telah menikmati keindahan Taman Firdaus.
serta untuk telah berkumpulnya Bapak dan Ibunda dari Ade Marpaung di Surga.
logoblog

Thanks for reading Kehidupan, Kematian dan Kehidupan setelah Kematian

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Orang - Orang Kudus

Orang-Orang Kudus (Santa-Santo)   Apakah Alkitabiah meminta para Kudus berdoa untuk kita? Katolik Menjawab "ya" karena kita mer...